Postingan

Berlalu, kisah kita

 Cuaca terik hari ini tidak menyurutkan semangatku untuk mengantarkan mu menuju tempat kamu akan bahagia Benar kata orang, makanan hambar pun akan terasa nikmat jika makan bersama dia Es teh yang kubeli tanpa request less sugar pun kalah manis nya dengan senyum dia ketika melawak Baju hijau kita sama, tidak bergandengan tangan Namun orang yang lewat pun tau kita pasangan, bukan?  Duduk di bawah angin dari kipas, kita sesekali sangat rusuh karna hp kita sedang di charge.  Berbisik menggosip tentang pria didepan kita yang duduk nya diantara 2 wanita Sesaat kemudian kereta bandara datang Kita turun dengan eskalator, menunggu di peron 3  Orang - orang rusuh berebut kursi,  Aku dan dia meniti pelan seraya cek 2 kursi kosong "Dapat" Aku duduk di dekat jendela Sepanjang jalan, tangan ku digenggam erat oleh nya Tau, dia tau, dia takkan menggenggam tangan ini lagi mulai besok Kepalaku juga menyenderkan beban ke bahu kanan nya Aku masih menahan airmata untuk tidak keluar, Saat ini. Aku

Mocci

Berawal dari saling ejek  Berawal dari aku yg awalnya jutek dan cuek Kini berubah ku juga karna kamu Tanpa aku sadari ternyata semua usaha mu selama inih,hanya bujuk rayu belaka tangisan mu dikala aku lebih memilih tempat kerja lama posesif mu ketika aku mengobrol dengan lawan jenis perhatian 24/7 mu yang waktu itu membuat ku muak  amarah mu pada hal hal kecil  contoh kecilnya ketika aku lupa membawa charger ke tempat kerja dan kamu mengamuk menyuruhku untuk meminjam di satpam ataupun di pegawai pabrik.  aku benci dan muak saat itu bukan. bukan karna aku tak menginginkan semua nya.  aku tegaskan disini. aku sangat menginginkan itu Tapi, kesadaran akan logika ku saat itu masih berfungsi sangat baik.  sampai sini paham? iya maksudnya kalo sekarang fungsi logika ku sudah hilang, lenyap. entah kemana yang ada aku hanya dibutakan oleh perasaan yang tak bertuan.  lantas sekarang kau beranjak pergi setelah tau bahwa ternyata aku bisa ditaklukan walaupun hampir setahun lamanya lantas sekarang

Bubu

 Hai kamu, iya kamuu haiii...  kamu tau kan aku masih nunggu kamuu dan akan  selalu kutunggu Dari awal emang harusnya kita tak pernah memulai hal konyol ini, sedari awal aku sudah menginginkan pergi. namun kamu menyakinkan aku dengan berbagai  usaha, berbagai cara agar aku tetap bertahan. akhirnya aku pun luluh di buatmu. aku ikutin saja alur yang tuhan buat.  bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan, kenal dengan mu hingga sejauh ini bukan hal yang kubayangkan setahun lalu.  dan... jatuh hati padamu sedalam ini tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata biasa karna sekarang masa nya udah usai. sekarang waktunya melupakanmu.  aku tau dari dulu kita bukan siapa-siapa.  meskipun kabar darimu tak pernah putus, foto darimu selalu ada tiap hari mengisi galeri ku hingga penuh. bahkan tak ada sehari pun aku lepas bercerita denganmu, meskipun kadang kita pernah berselisih paham kamu lah yang berusaha meyakinkan aku untuk kita bersama lagi.  i know. i know we even not a friend. cause friend don&

Ingat ini

K elak jika ternyata kita tidak lagi saling butuh, saling rindu, atau saling mencari, kamu ingat ini. Bagaimanapun cerita kita ini berakhir, aku akan selalu mengingatmu sebagai sosok yang mampu mencintaiku dengan sangat baik dan sempurna, membuat aku utuh dan selalu tangguh dalam setiap hal. Tidak ada yang kebetulan, termasuk pertemuan kita. Tak perlu sesali, ambil hikmahnya, Tuhan tak pernah salah dalam berencana dan kamu tidak pernah salah untukku. Bila nanti datang hari kamu mengenang apa yang pernah kita punya di masa lalu, hari di mana mungkin aku masih sangat giat mencintai, di mana aku yang selalu bertanya “kamu ngga kangen aku apa?” atau “kamu sayang sama aku kan?” dan membahagiakanmu, kamu ingat ini. Aku hanya ingin selalu memastikan perasaanmu masih sama sejak awal jumpa padaku, untuk hari esok, esok, hingga esoknya lagi. Aku akan terus disini meski kamu sudah pergi. B ila nanti kamu mulai ragu, lelah, atau jenuh, kamu ingat ini. Jauh pada hari kamu dan aku bertemu, jauh sebe

KITA

Gambar
guratan merah di langit sore hari ini riuh ambulance bersahutan dengan lalu lalang yang tak sesuai ekspetasi gema adzan satu persatu kudengar dari masjid terdekat di sini seolah berusaha mengalihkan penantianku kini. tak apa jika pada akhirnya kita harus memiliki penyekat bangunan yang tinggi pun butuh sekat agar bisa berdiri dengan kokoh dan kuat kau sudah tau tentang perasaan yang tak bisa kita tarik paksa pun aku juga sedari awal hanya ingin menganggumi mu tanpa ada rasa tapi layaknya sifat alami manusia butuh teman bicara disaat lelah dan tak bertenaga butuh didengar walau hanya diam berdua saja butuh digenggam bukan karna lemah tapi karna kita masih saling sayang dan suka Dan... semua itu hadir dalam bentuk wujud dirimu sesosok lelaki yang mungkin dan kupastikan tak akan ada yang bisa serupa dengan mu lelaki yang mengajarkanku bahwa mencintai tak harus menjadi milikmu cara nya mengasihi dan menyayangi itulah yang buat ku membuat ekspetasi-ekspetasi tinggi itu tapi kita tau dan sel

Pengalaman Lomba Makeup Pertama kali x QL Cosmetics

Gambar
 Halo, balik lagi sama aku, ayu. Hari ini kabar baik sedang berhembus ke diriku ternyata, hehe. Berawal dari temanku echa yang mengirimkan selebaran poster lomba makeup yang kebetulan bertepatan dalam rangka International Volunteers Day. Echa pun langsung menawariku, padahal temannya echa lah salah satu panitia nya. Ya, bisa dibilang echa adalah perantara ku. Karna jujur aku sendiri sering enggan untuk mengikuti lomba-lomba seperti ini.  Dengan langkah lunglai pada tanggal 15 Desember aku langsung transfer uang pendaftarannya sebesar 35 K. Cukup murah pikirku, dengan peralatan dan makeup yang sudah di support oleh QL Cosmetics. Tak ada maksud hati ingin serius, ibarat kata iseng-iseng berhadiah. Lagipula cukup penat selama quarantine ini kerjaan ku hanya menjadi seorang Jobseeker  . Akhirnya hari lombanya tiba, yaitu hari ini tanggal 20 Desember 2020. Kebetulan ada beberapa lomba lain juga dalam acara yang diselenggarakan ACT &MRI ini dalam judul acara "Relawan Expo", sep

Perihal Rindu

Hei kamu, apa kabar? Rasanya kita baru saja menggumam semalam suntuk, hingga kamu terlelap dan aku menahan kantuk. Mengamati guratan di dahi mu, sayup teduh terdengar dengkuranmu, menjalar melalui kabel perantara ini. Sesekali kau bergerak mengubah posisi tidurmu agar lebih terasa nyaman. Klise memang. Tapi aku terlalu bodoh jika harus melewatkan momen ini. Pernah juga dalam sehari itu, perutku sangat dipenuhi oleh kupu-kupu terbang. Sesak namun bahagia kurasa. Tak terasa kini kau telah menjadi keseharianku, kebiasaanku, dan candu. Romansa yang kau ciptakan dengan ketidaksengajaan, kini menjadi harap ku agar menjadi sebuah perasaan yang kekal. Bersama dengan rintik turun dan gemuruhnya, aku ingin menitipkan rintihan rindu kepada angin yang berlalu. Namun jarak yang terbentang membuat nya menjadi lebih membisu hilang ditelan gemuruh. Suara desahmu berhembus merasuk ke rongga telingaku, lirik matamu seolah berkata kau ingin menetap. “Aku mengenalmu tanpa sengaja